Swaliba merupakan kependekan dari Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Mitigasi Bencana Alam. Swaliba juga didasarkan pada pengetahuan dan pendidikan. Pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia disamping pengetahuan lainya seperti seni dan agama.
Pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari dan untuk menawarkan berbagai kemudahan. Setiap jenis kemudahan mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa(ontology), bagaimana(epistomologi), dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan itu saling berkaitan. Pengetahuan (ilmu) secara formal dapat diperoleh dari dunia pendidikan.
Pendidikan adalah usah sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak manusia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan agama. Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup.
Kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah perlu diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan pemerintah. Salah satu program untuk mewujudkan Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup adalah dengan mengadakan penilaian penyelenggaraan Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup.
Sekolah berwawasan/budaya Lingkungan (SBL) adalah suatu konsep pendidikan lingkungan yang diterapkan disekolah, agar semua warga sekolah
dapat meningkatkan budaya hidup bersih, sehat, nyaman, dan tidak destruktif terhadap masalah lingkungan. Bagaimana menciptakan keseimbangan hidup antar warga sekolah dengan alam sekelilingnya dengan dilandasi kesadaran dan kepedulian yang tinggi.
Sekolah senantiasa mengajak warganya atau komunitas sekolah untuk menerapkan prinsip hidup bersih, sehat, nyaman, dan tidak distrutif terhadap lingkungan sekitar. Dengan kata lain sekolah diharapkan dapat selalu memelihara lingkungan sekitar dengan baik, karena imbasnya akan kembali kepada warga sekolah itu sendiri.
Untuk membangun kesadaran dan kepedulian bukanlah hal yang mudah, untuk membangun kesadaran diperlukan para pejuang yang gigih untuk mengajak dan membangkitkan semangat agar warga sekolah berbudaya lingkungan. Maka untuk itu tujuan dari Sekolah Berwawasan Lingkungan adalah menumbuhkan kepedulian pengelola sampah, para guru, dan siswa dalam melestarikan lingkungan , meningkatkan komitmen para guru dan siswa untuk mewujudkan kebersihan, penghijauan, penataan serta keasrian lingkungan.
Nama : Rezky Pradata, Yuli Ardianto
Sekolah : SMAN 2 Klaten